Bupati Banyumas Resmikan Inovasi DiJITUPASNA CAKAP dalam Launching Inovasi APKO Peserta PKA 2025

Bupati Banyumas Resmikan Inovasi DiJITUPASNA CAKAP dalam Launching Inovasi APKO Peserta PKA 2025

Purwokerto, 14 Juli 2025 — Inovasi Digitalisasi Pengkajian Kebutuhan Pascabencana yang Cepat, Akurat, dan Implementatif (DiJITUPASNA CAKAP) resmi diluncurkan sebagai bagian dari acara Launching Portal Layanan Terintegrasi Kabupaten Banyumas dan Launching Inovasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO) Peserta PKA Angkatan II dan V Tahun 2025 Kabupaten Banyumas. Acara prestisius ini berlangsung di Pendopo Si Panji, Purwokerto pada tanggal 3 Juli 2025 dan dibuka langsung oleh Bupati Banyumas, Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, M.M.

Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika bersama BKPSDM Kabupaten Banyumas, serta dihadiri oleh jajaran Forkopimda, dan lebih dari 50 peserta dari unsur OPD, lembaga vertikal, dunia usaha, komunitas, akademisi, media, serta para peserta PKA.

Dalam sambutannya, Bupati Banyumas menekankan pentingnya transformasi digital dalam pelayanan publik dan menyambut baik inovasi-inovasi APKO, termasuk DiJITUPASNA CAKAP, sebagai bagian penting dari strategi menuju smart governance yang adaptif dan kolaboratif. Peluncuran ditandai dengan penayangan video profil inovasi dan simbolisasi peluncuran oleh Bupati Banyumas.

Sebagai bentuk penguatan komitmen, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Dr. Agus Nur Hadie, S.Sos., M.Si., turut memberikan dukungan penuh terhadap aksi perubahan ini. Beliau menyampaikan: "Ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat pemulihan pasca bencana melalui sistem digital yang terintegrasi akurat dan responsif. Dengan adanya inovasi ini saya juga mengajak kepada semua opd yang terkait dengan pasca bencana untuk mendukung dan memperkuat dalam rangka penanggulangan pasca bencana semua unsur pentahelix untuk bersinergi dalam hal penanganan pasca bencana.

 

DiJITUPASNA CAKAP sendiri merupakan inovasi digital dari BPBD Kabupaten Banyumas untuk mengakselerasi proses pengkajian kebutuhan pascabencana yang selama ini memakan waktu lama dan sangat manual. Kini, proses tersebut dapat dilakukan secara digital dan real-time melalui fitur khusus dalam aplikasi SIMBEBAS, dengan melibatkan lintas sektor dan pentahelix.