Waspada terhadap Penyakit yang Rentan Timbul Pascabencana Banjir!!
Sobat Tangguh!! Bencana banjir adalah bencana yang seringkali terjadi di Indonesia khususnya pada musim penghujan. Normalnya banjir terjadi akibat debit air yang naik dalam waktu singkat, ketika hujan deras berkepanjangan, sehingga melebihi
kapasitas sungai kemudian meluap dan menggenangi daratan sekitarnya.
Namun berbagai aktifitas manusia yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dapat memperbesar resiko terjadinya banjir. Terjadinya banjir dapat menimbulkan dampak terhadap kehidupan manusia, salah satunya adalah timbulnya wabah penyakit yang rentan terjadi pascabencana banjir.
Jadi apa saja penyakit yang rentan timbul pascabencana banjir?
1. Demam Berdarah Dengue atau DBD
Gambar 1 www.eastcountymagazine.org
Pascabanjir surut, pada kawasan yang kotor dan banyak terdapat genangan air sehingga sangat rentan menjadi sumber timbulnya wabah Demam Berdarah Dengue atau DBD yakni merupakan penyakit menular akibat virus dengan perantara gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Gejala pada umumnya berupa demam tinggi disertai ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah gejala demam dimulai. Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan fogging, memberantas tempat-tempat yang potensial sebagai sarang nyamuk dan menjaga pola hidup sehat.
2. Diare
Gambar 2 www.dreamstime.com
Diare merupakan penyakit yang rentan timbul pascabanjir, gejala yang timbul ditandai dengan BAB tiga kali atau lebih dalam satu hari serta feses atau kotoran yang dikeluarkan cenderung lebih encer. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri yang muncul akibat kurang terjaganya kebersihan lingkungan, makanan serta badan. Sehingga menjadi hal yang penting pascabencana banjir untuk menjaga kebersihan baik itu di tempat pengungsian maupun di lingkungan tempat tinggal setelah banjir surut.
3. Leptospirosis
Gambar 3 www.fk.uhamka.ac.id
Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang menyerang kulit manusia atau hewan karena bersentuhan dengan air atau tanah yang mengandung urin hewan. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini hidup di ginjal hewan dan dikeluarkan saat hewan tersebut buang air kecil yang kemudian menginfeksi tanah atau persediaan air. Bakteri dapat bertahan di tanah atau air selama berbulan-bulan. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, mata, atau selaput lendir. Hewan yang menularkan infeksi ini ke manusia ialah tikus, sigung, rubah, dan rakun. Gejala penyakit ini diantaranya : demam menggigil, diare, nyeri otot serta teriritasi berwarna merah. Penyakit ini dapat dicegah dengan berbagai cara yakni:
- Bila terjadi luka bersihkan sesegera mungkin lalu tutup setiap luka dengan pelindung anti air;
- Rajin mencuci tangan dengan sabun serta hindari menyentuh bangkai hewan tanpa pelindung;
- Selalu minum air yang direbus atau air olahan dalam kemasan tertutup;
- Menjaga kebersihan lingkungan utamanya pasca banjir dengan tetap memakai pelindung seperti sepatu boots, sarung tangan karet, dan lain-lain.
4. Penyakit Kulit
Gambar 4 www.liputan6.com
Banjir juga dapat menyebabkan berbagai gejala penyakit kulit yang meskipun ringan namun tetap mengganggu. Kurap/jamur, kutu air serta dermatitis/peradangan kulit adalah berbagai penyakit yang rentan timbul pasca terjadinya banjir. Agar terhindar dari penyakit tersebut maka perlu untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan badan serta hindari kontak langsung dengan genangan air tanpa pelindung.
Timbulnya berbagai penyakit setelah terjadinya banjir dapat menghambat proses pemulihan pascabencana. Kesehatan dapat terganggu sehingga memperbesar dampak yang ditanggung oleh masyarakat. Pada kasus yang serius, timbulnya penyakit juga dapat mengakibatkan kematian. Oleh karenanya proses pemulihan pascabencana tidak hanya berorientasi pada pemulihan infrastruktur fisik saja namun aspek kesehatan juga perlu diperhatikan agar tidak diikuti oleh timbulnya kerugian yang lebih besar.
Referensi :
- RS Hermina Solo. (Februari, 2022). Diakses pada 18 September 2022 dari situs Hermina Hospital: https://herminahospitals.com/id/articles/mengenal-demam-berdarah-dengue-dbd.html
- Alam, Sarah Oktaviani. (Mei 2022). Diakses pada 18 September 2022 dari situs Detik Health: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6072647/mengenal-diare-gejala-penyebab-hingga-pengobatannya
- (Januari, 2020). Diakses pada 18 September 2022 dari situs Tirto: https://tirto.id/mengenal-leptospirosis-penyakit-yang-harus-diwaspadai-saat-banjir-eqaj
- Widyananda, Rakha Fahreza. (Maret, 2020). Diakses pada 18 September 2022 dari situs Merdeka: https://www.merdeka.com/jatim/waspada-6-penyakit-kulit-ini-kerap-mengintai-saat-banjir-kln.html